Saat mengembangkan SO baru bersama IBM tahun 1984, OS/2, Microsoft meluncurkan Microsoft Windows, sebuah ekstensi grafis untuk MS-DOS, tanggal 20 November.[6]:242–243, 246 Microsoft memindahkan kantor pusatnya ke Redmond tanggal 26 Februari 1986, dan pada tanggal 13 Maret, Microsoft menjadi perusahaan umum;[18] kenaikan tajam harga saham berhasil menciptakan empat miliuner dan 12.000 jutawan dari kalangan karyawan Microsoft sendiri.[19] Karena kemitraannya dengan IBM, pada tahun 1990, Federal Trade Commission mengawasi Microsoft dikarenakan adanya kemungkinan kolusi; masa itu menandakan awal dari satu dasawarsa penuh tuntutan hukum dari Pemerintah Amerika Serikat.[20] Microsoft mengumumkan peluncuran versi OS/2-nya kepada pembuat peralatan asli (OEM) tanggal 2 April 1987;[6]:243–244 sementara itu, perusahaan ini sedang mengerjakan sebuah SO 32-bit, Microsoft Windows NT, menggunakan ide dari OS/2; SO baru ini diluncurkan tanggal 21 Juli 1993 dengan kernel moduler baru dan antarmuka pemrograman aplikasi (API) Win32, menjadikan porting dari Windows 16-bit (berbasis MS-DOS) lebih mudah. Setelah Microsoft memberitahu IBM tentang NT, kemitraan OS/2 berakhir.[21]
Microsoft memperkenalkan perangkat lunak perkantorannya, Microsoft Office, tahun 1990. Perangkat lunak ini terdiri dari beberapa aplikasi produktivitas kantor, seperti Microsoft Word dan Microsoft Excel.[6]:301 Pada tanggal 22 Mei, Microsoft meluncurkan Windows 3.0 dengan grafis antarmuka pengguna baru dan kapabilitas mode terlindungi mutakhir untuk prosesor Intel 386.[22] Baik Office dan Windows menjadi produk pendominasi di bidangnya masing-masing.[23][24] Novell,
pesaing Word pada 1984–1986, mengajukan tuntutan hukum beberapa tahun
kemudian yang mengklaim bahwa Microsoft meninggalkan sebagian API-nya
tak terdokumentasi untuk mendapatkan keunggulan yang bersaing.[25]
Tanggal 27 Juli 1994, Departemen Kehakiman AS, Divisi Antitrust
mengeluarkan Pernyataan Dampak Persaingan yang menyatakan bahwa: "Mulai
tahun 1988, hingga 15 Juli 1994, Microsoft memaksa banyak OEM untuk
mengeksekusi lisensi "per prosesor" yang anti-persaingan. Di bawah
lisensi per prosesor, sebuah OEM membayar Microsoft royalti untuk setiap
komputer yang dijualnya yang berisi mikroprosesor tertentu, apakah OEM
tersebut menjual komputer dengan sistem operasi Microsoft atau sistem
operasi non-Microsoft. Akibatnya, pembayaran royalti ke Microsoft ketika
tidak ada produk Microsoft yang digunakan berperan sebagai penalti,
atau pajak, terhadap pemakaian sistem operasi PC saingan oleh OEM
tersebut. Sejak 1988, pemakaian lisensi per prosesor oleh Microsoft
terus meningkat."[26]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar